Saturday, March 8, 2014

Si MARDAN (anak Durhaka)


 


Adong do pesan Moral na boi itabuat sian Cerita On
Di tajaha majo manat2x sambil dirimangi :)

Kisah ini begitu melegendaris di Tanah Tapanuli Selatan,

  Attar Songonon Ma ceritana:

   Cerita ini bermula dari sebuah Desa,dimana di desa tersebut tinggal seorang Anak dengan orang Tuannya yang hidupnya sangat sederhana,bahkan bisa di bilang miskin,

Si M a r d a n adalah Anak Bungsu dari dua bersaudara,Ayahnya meniggal dunia ketika si M a r d a n masih kecil.


  Suatu ketika di tidur panjangnnya,si M a r d a n bermimpi pergi ke suatu tempat dimana di tempat itu si M a r d a n menemukan Harta Karun,
Ketika si M a r d a n terbangun dan menyadari Dia hanya bermimpi,Timbullah rasa ingin si M a r d a n untuk pergi ke tempat yang ada di mimpinya si M a r d a n,
Tepat hari yang Tepat,si M a r d a n mengutarakan keinginnanya untuk pergi merantau ke pada Ibunya,
Dengan rasa berat Hati,si Ibu mengizinkan si M a r d a n untuk pergi merantau,

  Akhirnya si M a r d a n pergi merantau dengan meninggalkan Ibu dan Kampung Halamannya
Tibalah si M a r d a n di Tempat perantaunnya,
Di tempat tersebut si M a r d a n memulai kesuksesannya,Hingga akhirnay Dia bisa sukses dan menjadi Orang Kaya dan terpandang.

  Di masa kesuksesannya si M a r d a n mulai membangun Keluarga,sampai Dia di pertemukan dengan seorang Putri Raja yang membuat si M a r d a n lebih Terpandang lagi.

  Sampai suatu ketika Istri dari si M a r d a n meminta kepadannya agar pergi berkunjung ke Kampung Halaman si M a r d a n untuk menemui Ibunya

  Akhirnya si M a r d a n menuruti permintaan dari Istrinnya walaupun dengan rasa berat Hati,
Setibannya di Kampung Halaman,si M a r d a n mulai berjalan ke arah kediaman orang tuannya,sampai akkhirnya si M a r d a n dan Istri bisa bertemu dengan Ibu si M a r d a n.

    Tapi sungguh disayangkan si M a r d a n Tidak mengakui Ibunya sendiri yang telah membesarkannya,
ini karna si M a r d a n malu atau termakan ucapannya sendiri ke pada Raja dari Orang Tua Istrinnya.

  Ibu si M a r d a n sangat Sedih dan terus menangis,karna Anak yang begitu Dia sayang tidak menggap Dia sebagai Ibu lagi,

  Di tangisannya,Ibu si Mardan lalu Berucap sembari memegang Dadanya :

''Kalau dia adalah anakku, tunjukkanlah kebesaran-Mu” 

Di balik Ucapan itu,Datang lah Angin kenjang yang disertai Ombak dari Laut yang menenggelamkan Kapal yang di bawa oleh Rombongan si M a r d a n dan Istri,dan Parahnya lagi Kampung Halaman dan si M a r d a n juga ikut Tenggelam di Telan Ombak,
Hingga jadilah ''PULAU si MARDAN''
Sementara menurut cerita Istri dan Pengikut dari si Mardan berubah menjadi Kera Putih dan Mendiami Pulai si Mardan sampai sekarang.





Angka Sipasingot sian cerita on ima  :

-semiskin apapun orang tua kita itu tetaplah orang tua kita
-ingot patik palimahon ikkon pasangaponmu do natorasmu asa martua ho


Semoga Bermamfaat

HORAS BATAK

No comments: